“Perang Kota”

Dari ‘ngopi pagi ini tersimpulkan beberapa poin tentang “PERANG KOTA,” antara lain :

2. Mengapa?
a. Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara (Sumut) hingga triwulan tahun 2018 masih diantara > 1.453.870 orang (10,22%) dari jumlah total penduduk. Di kota > 710.710 orang dan di daerah pedesaan sebanyak 743.170 orang.
2. Kalau pun secara formal, kami di DPN (Dewan Pengurus Nasional) PERI bersifat abstain, namun sebagai ‘saudara sesama relawan kami mendukung personil PERI Prov.Sumatera Utara untuk mendukung pasangan DJAROT-SIHAR.
3. Dari 33 kabupaten/ kota di Prov.Sumatera Utara, jumlah angka penduduk miskin yang paling tinggi ada di lima kabupaten/kota,al; Kota Medan (> 206,87 ribu), Kabupaten Langkat (>114,19 ribu ), Kabupaten Deliserdang (>110,09 ribu), Kabupaten Simalungun (> 92,19 ribu), Kabupaten Asahan (>84,35 ribu), dan Kabupaten Serdang Bedagai 58,17 ribu jiwa
4. Tahun 2017 lalu, Mabes TNI diminta PBB untuk berbagi ilmu kepada tentara United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL), program berkelanjutan tentang bagaimana memenangkan “PERANG KOTA”
5. Kami pun larut dalam diskuis panjang tentang PERANG KOTA ala Relawan Jokowi khususnya untuk Kota Medan.
“Ku tengok dari tadi kau ini “bekombur” aja sama tetangga depan sana. Kerjarla. Kutunjang juga kau nanti!,” Ahahaha…ini Medan Bung!, Mauliate.
Tinggalkan komentar