Orangtua Siswa Keluhkan Cara Belajar Online, Ini Tanggapan GMPK

BOGOR, INDONEWS – Sejumlah orangtua siswa mengeluhkan cara belajar daring atau online. Sebab menurutnya, tidak semua orangtua melek teknologi, atau internet. Sehingga justru mereka merasa terbebani dengan cara tersebut.
Keluhan tersebut disampaikan orangtua kepada DPD Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kabupaten Bogor. Meski tidak ada kaitannya dengan GMPK, namun pihak organisasi yang fokus pada kasus rasuah juga menilai keluhan orangtua harus ditanggapi.
“Kita terima pengaduan melalui pesan Whatsapp bahwa orangtua dibuat pusing dengan cara belajar online anaknya. Mereka juga menuntut dan berharap sekolah berjalan normal, seperti dulu,” ucap Ketua DPD GMPK Kabupaten Bogor, Jonny Sirait, A.Md, di Bogor, Selasa (21/7/2020).

Ketua Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jonny Sirait
Jonny kemudian mengirimkan pesan dari orangtua tersebut, yang isinya sebegai berikut:
Saya mewakili wali murid seluruh indonesia yg insya Allaah satu suara. Tolong dg sangat ” BUKA KEMBALI SEKOLAH UTK ANAK2 KAMI”. Kami tidak semuanya paham dan ngerti cara belajar online. Kami tidak selalu punya uang utk beli paket data. Dgn adanya belajar online… tidak membuat anak2 kami ngerti dg materi pelajaran, malah tambah bodoh….. malas… tidak disiplin…. bahkan yg lebih parah…. MEMPERCEPAT ANAK2 INDONESIA MENGALAMI KEBUTAAN DINI karena kebanyakan mantengin ponsel/Laptop…..
Apakah ini yg namanya SOLUSI???? Bapak/ ibu pemimpin yg terhormat…. tolong pertimbangkan lagi kebijakan yg kalian ambil. Aktifitas kami di batasi dg ancaman covid, sementara beratnya beban hidup kami seolah tak kalian peduli. Jika sekolah masih terus di tutup, apa jadinya dg anak2 kami….! Pasar bebas ramai , berkerumun, tanpa khawatir terpapar covid, pantai dan tmpat wisata di buka, tmpat hiburan di buka, pesawat penuh sesak dg penumpang…. mall juga di buka. Tapi kenapa SEKOLAH DI TUTUP hanya karena takut terpapar covid?! . Tolong… pak… bu…. bukalah lagi sekolah kami, tmpat anak2 kami menuntut ilmu, tmpat di mana anak2 bertemu kawan dan guru guru…. sementara di rumah…. kami sbg ortu sudahlah di repotkan dg pekerjaan rumah, kebutuhan sehari hari…. masih lagi di repotkan dg mengajarkan materi yg ada di buku tema kpd anak yg notabene itu bukan kapasitas kami… karena memang itu di luar kemampuan kami. Saya mohon….. kpd bpk/ ibu yg trhormat…. tolong…. BUKA… BUKA…. BUKA SEKOLAH KAMI. Jgn sampai menunggu kejadian… yg tak di harapkan terjadi dan ter alami di suatu saat nanti.
Menanggapi hal tersebut, Jonny meminta pemerintah, khususnya dinas pendidikan memberikan solusi agar orangtua tidak terbebani.
“Kita tentu paham bahwa pandemic Virus Corona mengharuskan masyarakat beraktivitas tidak seperti biasanya. Termasuk sekolah, mengharuskan belajar di rumah dengan cara daring. Namun pihak sekolah, pemerintah, khususnya dinas pendidikan tidak boleh menutup telinga jika ada orangtua yang mengeluhkan permasalahan belajar online,” jelas Jonny.
Dia pun menyarankan agar pemerintah menyalurkan bantuan khusus untuk belajar online, salah satunya bantuan kuota internet, agar beban orangtua siswa khususnya yang terdampak pandemic terbantu.
“Kita menilai, kebijakan belajar online perlu dievaluasi. Jangan sampai anak-anak dan orangtua siswa menjadi ‘korban’ kebijakan yang sebenarnya tidak berjalan dengan baik,” pungkasnya. (Aln)
Tinggalkan komentar